Dalam sebuah perumahan, terdapat
bermacam-macam bentuk tanah kavling, sesuai letak atau posisinya di dalam
perumahan tersebut. Masing-masing bentuk kavling memiliki kelebihan dan
kekurangan sendiri, sehingga Anda harus memilih sesuai keinginan dan tujuan
Anda membeli.
Dalam bukunya yang berjudul “Menjadi
Kaya melalui Properti”, Panangian Simanungkalit menjelaskan ada enam jenis
bentuk kavling, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Tipe A: Cul De Sac Lot
Dalam
bahasa Perancis, Cul De Sac berarti jalan buntu. Sesuai dengan namanya, tipe
kavling ini terletak di ujung jalan buntu.
Kelebihan :
·
Bagian depan kavling yang
sempit sangat baik, jika dilihat dari sisi keamanan.
·
Memiliki bagian belakang yang melebar.
·
Karena bagian depan sempit,
membuat tipe kavling ini lebih tenang dan damai.
·
Sangat cocok untuk lokasi
tempat tinggal.
Kekurangan :
·
Hanya memiliki area yang sempit
untuk parkir di depan rumah.
·
Pintu masuk yang sempit.
·
Lahan parkir di depan rumah terbatas.
Tipe B: Interior Lot
Interior lot adalah jenis kavling
yang paling umum dalam sebuah cluster. Jenis kavling ini terletak di tengah
deretan kavling dalam satu blok.
Kelebihan :
·
Dari sisi keamanan lebih
terjaga, karena hanya memiliki satu akses pintu masuk.
·
Memerlukan sedikit maintenance.
·
Tidak terlalu berisik.
·
Lebih private dibanding tipe
corner lot.
Kekurangan :
·
Untuk tempat tinggal, masalah
sirkulasi udara harus menjadi perhatian.
·
Hanya memiliki satu arah
pandang (view).
Tipe C: T-Intersection Lot
Posisi
tipe ini di Indonesia lebih dikenal dengan istilah “tusuk sate”. Bagi yang
percaya perhitungan feng shui, kavling seperti ini memiliki kelebihan dan
kekurangan tersendiri yang tidak dimiliki kavling jenis lain.
Kelebihan :
·
Pandangan yang luas di muka
rumah.
·
Kavling tipe ini sangat cocok
untuk dijadikan sebagai lokasi komersial, karena terlihat dari jauh.
Kekurangan :
·
Penghuni akan sering terganggu
oleh lampu kendaraan yang melintas saat malam.
·
Kurang aman jika dilihat dari
sisi keamanan, terutama oleh lalu lintas kendaraan di muka rumah.
·
Tipe ini kurang cocok dijadikan
sebagai tempat tinggal.
Tipe D: Corner Lot
Jenis kavling ini, lebih dikenal
sebagai kavling sudut atau hoek. Sebagian orang menghindari tipe ini, tetapi
sebagian lagi justru mencari kavling sudut, karena umumnya kavling jenis ini
memiliki tanah yang lebih luas dibanding tipe interior.
Kelebihan :
·
Kavling lebih luas dibanding
kavling interior.
·
Memiliki dua muka (pintu
masuk).
·
Baik untuk tempat tinggal,
karena memiliki sirkulasi udara yang baik dan halaman yang luas.
·
Baik untuk tempat komersial,
karena memiliki area parkir yang luas.
Kekurangan :
·
Memerlukan biaya perawatan
(maintenance) yang tinggi.
·
Dari segi keamanan agak riskan,
karena memiliki dua pintu masuk.
·
Suasana cenderung lebih
berisik, terutama jika kavling berada di persimpangan jalan.
Tipe E: Key Lot
Kavling
jenis ini terletak di tengah-tengah kavling lain, sehingga dari atas terlihat
seperti mengunci kavling-kavling di sekelilingnya.
Kelebihan :
·
Bentuk kavling memanjang ke
belakang.
·
Memiliki area parkir yang luas.
·
Dari sisi keamanan lebih
terjaga, karena hanya memiliki satu akses pintu masuk.
·
Memerlukan sedikit maintenance.
·
Tidak terlalu berisik.
·
Lebih private dibanding tipe
corner lot.
Kekurangan :
·
Untuk tempat tinggal, masalah
sirkulasi udara harus menjadi perhatian.
·
Hanya memiliki satu arah
pandang (view).
·
Dekat dengan septic tank
tetangga.
Tipe F: Flag Lot
Disebut
flag lot atau kavling bendera, karena kavling ini berbentuk “L” seperti bendera
yang sedang berkibar. Mungkin bentuk kavling ini amat jarang didapati dalam
sebuah cluster perumahan.
Kelebihan :
·
Keamanan lebih terjamin, karena
pintu masuk mudah diawasi dan posisi kavling tersembunyi.
·
Dari kaca mata feng shui, tipe
ini lebih disukai, karena bentuk denahnya yang mengantung di belakang.
Kekurangan :
·
Tidak memiliki akses langsung
ke jalan utama.
·
Tidak disarankan sebagai lokasi
komersial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar